KAMU, AKU, MENJADIKANNYA KITA

Suara dan Kata kata
Mengisahkan sebuah  makna
Lisan pada tulisan, ialah
Cara ungkapan Yang kupilih; adalah mempuisikannya

Aku memilihmu tanpa tanda tanya
Aku menyukaimu tanpa banyak tanya
Maka aku ingin kau; menjadikanku kekasihmu
Bukan sebaliknya, tapi seperti itu

Begitupula rayuku
Deretan canda, antara tawa dan senyummu
Menanti, antara sentuhan dan kecupmu

Namun
Sebelum kau berpikir untuk jatuh
Aku telah lebih dulu jatuh



Dan Maaf !
Jika hanya lewat sebuah kertas
Karena  aku tak tahu cara mana lagi yang paling pantas


Muhammad Sibly Wattimena, Ambon 14 september 2019

Posted by
iambly

More

tak tau apa judulnya, haha



Di sulam dari patahan kata kata
Menjadikannya kalimat puja
Pada baris ketiga ada kata rindu disana
Tetapi ini hanyalah sajak patah

Barangkali temu hanyalah pemanis kata
Sebelum petang ia pergi
Tanpa pesan yang di bawa
Seperti bunga-bunga mati

Sewaktu itu, ada sapa tak berjarak
Namun senyum selalu berakhir dengan sebuah titik
Lalu, segalanya berhenti diterjemahkan
Pada sudut bibir perbincangan

//
kalau ada koma,
mungkin itu tentang kau
atau juga puisi

jika tak paham
jangan menerka
coba bertanya
atau cukup dibaca

haha,



muhammad sibly wattimena, Ambon 27 maret 2019

Posted by
iambly

More

minggu pagi





minggu pagi
kau terbangun dengan kantuk dimatamu
lingkar hitam dimata yang tak jemu berlalu
mengenang bubuk hitam yang diberi mantra
dan risau dikepala yang mengganggu masi dieja

pada bibir cangkir tertinggal bekas kecupanku semalam
pada bibirmu ada sapa yang meragu disampaikan

cukup menerkannya
sekali waktu kau pasti paham



muhammad sibly wattimena, makassar 27 april 2017

Posted by
iambly

More

JANGAN CEMAS







Seperti candaku memisahkan sendumu
menolak mematikan tawa
seperti senyummu memisahkan raguku
menolak mematikan rasa

jangan cemas;
aku datang sebagai seorang pecinta
bukan sebagai pengukir luka
karea aku akan merayu
sampai engkau tersenyum malu

memang;
aku datang dengan canda
agar engkau paham; aku, apa adanya

tandpa banyak tanda tanya
tetapi memakai tanda baca

hatimu meragu? ; maka duduk saja
maka akan aku ku nyayikan sebuah sabda
bukan seperti titah raja
tetapi terdengar seperti seorang pujangga

itu saja.





muhammad sibly wattimena, makassar 30/04/2017

Posted by
iambly

More

tanda tanda tanya







Sulit laku gerak bibirmu yang coba kueja
Banyak tanda
Banyak tanya
Hingga tak mampu ku simpulkan
Ternyata Terselip kata rindu disana

Tak seperti;
Tulisan yang pernah tercipta
Tanpa teka teki, tanpa rahasia
Ialah amat sederhana

Tak seperti;
Langit yang merangkum warna senja
Ia hanya bisu, namun bercerita
Ialah rona jingga

Kenapa tak belajar saja pada keduanya
Yang Ku tahu, itu bisaku baca
Tanpa tanda, tanda tanya







 muhammad sibly wattimena, makassar 2 april 2017



Posted by
iambly

More

jingga memudar







Dengan nada amarah
Kau hembuskan saja
Patahan patahan kata
Dari bibirmu yang memerah

Asaku tersungkur, jatuh
Hingga beranjakpun tak sanggup
Yang tertera pada langkahmu
Sisakan tak sedikit pilu

Akankah jingga menyapa?
Bila langit terlihat kelabu!

Senyumku hilang
Terbayangi kata kata manis
Pada janji yang pernah kau nyanyikan
Membenam dan meringis

Dan sang jingga memudar
Menjadi legam di langit yang terlihat datar
Lalu malampun bersuar
Meratapi nasib hingga fajar




Muhammad sibly wattimena, makassar (8 maret 2017)

Posted by
iambly

More

Malumu Nakalku






Jantung berdegup kencang
Saatt mungilnya bibirmu kukecup
Perlahan, tak seganas sang binatang
Rangkul tanganku buatmu terus terdekap

Malu malumu terlihat kau meragu
Tetapi itu menambah rasa binalku
Melunjakan hasrat yang begitu pesat
Mungkin aku lelaki bangsat

Sentuhanmu pada bibirku yang pucat
Bisa ku sebut itu terasa hangat

Kaulah betina
Yang berikanku cumbu pertama
Selepas warna jingga tadi
Bolehkah kita ulangi kembali. (hal itu)

Betinaku?







Muhammad Sibly Wattimena, Makassar (4 maret 2017)

Posted by
iambly

More

Bukan Pujangga gila




Aku adalah budak sajak
Merangkai kata tanpa bersuara
Kataku mungkin tak seindah jingga
Apalagi untuk menggoda

Tetapi sekedar menyapa
Bukan dengan suara/nada
Agar engkau dapat terpana

Hanya ingin memastikan saja
Kau sebut aku lelaki pecinta

Bukan pujangga gila. 



muhammad sibly wattimena, makassar (30 january 2017)

Posted by
iambly

More

kau tahu?





Kau tahu?
Jejak langkahmu membekas
Tak bisa ku hempas
Pernah ku coba pada malam yang pantas
Namun itu hampir buatku tak waras

Jejak yang bilamana sang malam tiba
Kau memaksa masuk dalam mimpi indah
Merasuk otak dengan kejam
Hingga aku tak sanggup memejam

Kau tahu?
Bila sang malam menghampiri aku berdoa
Agar engkau tak buatku merana
Sehingga dapat kulupakan sejenak
Bayangmu yang terus merangkak

Namun DIA tak menghiraukan/mengijinkan
Ia memilih aku terbaring tak karuan
Membayangkan tiap-tiap bagian
Yang (mungkin) ingin aku lupakan

Tetapi.
Biarlah, mungkin ini cara paling adil menertawakan pekat
Iyah, pekat yang selalu melekat
Tanpa adanya sekat


Kau tahu?





Muhammad Sibly Wattimena, makassar (26 january 2017) 

Posted by
iambly

More

Wanita tuaku

Seorang kekasih yang telah memberikan cinta dan pengorbanan, tetap tersenyumlah sampai senja menyapa-
Keriputnya kulit, memutihnya rambut dan layunya senyummu, sebagai seorang ibu engkau masih saja terlihat manis-
Hal yang paling ingin aku lakukan pagi ini ialah menyapamu dalam kata tak bersuara.
maaf!
Jika tak sempat kutemani dalam hari yang selalu memojokanmu hingga lupa akan senyuman dan terus mengais.

Iya, aku memang berdosa karena takmampu genggam jemarimu bila semua terasa sepi-

Inginku berada dalam pangkuan bagai masa kecil dulu, kembali.



-Mr.wattimena-

Posted by
iambly

More

Text Widget

About Me

tanda tanya (?). Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / IAMBLY

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger